Air
mata kini bagai sahabat
Tiada
sapa yang mampu menegerti
Ingin sahaja aku lari
Hingga
ke ujung dunia
Namun
apa daya
Karena
aku hanya seorang wanita
Perginya
bagaikan sebuah mimpi
Ngeri
untukku
Biarpun
pedih menanggung rindu
Aku harus
bangkin melawan kedukaan
Kalah
bukan matlamatku
Biarkanlah
mendung itu berlalu
Kini
tinggallah cintaku yang duka
Tiada
lagi kata manis berbisik di telinga
Semua
telah pergi barsama sepi
Terbuku di dalam kalbu
Inilah
bingkisan sepi
Seorang
wanita.
0 komentar:
Posting Komentar